SCSS dan SASS

07 May 2025

Penjelasan tentang SCSS dan SASS

Panduan Lengkap SCSS dan SASS

SASS (Syntactically Awesome Stylesheets) adalah preprocessor CSS yang memberikan fitur tambahan yang memperluas kemampuan CSS tradisional. SASS memiliki dua sintaks yang berbeda: SASS dan SCSS. Meskipun keduanya memiliki fungsionalitas yang sama, mereka menggunakan pendekatan sintaks yang berbeda, sehingga bisa disesuaikan dengan preferensi pengembang.

1. Apa itu SCSS?

SCSS (Sassy CSS) adalah salah satu sintaks dari SASS yang mengadopsi struktur CSS. Ini membuat SCSS lebih mudah dipahami bagi pengembang yang sudah familiar dengan CSS, karena strukturnya hampir sama dengan CSS standar.

Fitur Utama SCSS:

Contoh SCSS:

$primary-color: blue;
$font-size: 16px;

body {
  background-color: $primary-color;
  color: white;
  font-size: $font-size;

  .header {
    font-size: 2em;
    padding: 10px;
  }
}

Output CSS:

body {
  background-color: blue;
  color: white;
  font-size: 16px;
}

body .header {
  font-size: 2em;
  padding: 10px;
}

2. Apa itu SASS?

SASS (Syntactically Awesome Stylesheets) adalah preprocessor CSS yang menggunakan sintaks berbasis indentasi. Tidak ada tanda kurung {} atau titik koma ;, yang menjadikannya lebih bersih dan lebih minimalis dibandingkan dengan CSS standar.

Fitur Utama SASS:

Contoh SASS:

$primary-color: blue
$font-size: 16px

body
  background-color: $primary-color
  color: white
  font-size: $font-size

  .header
    font-size: 2em
    padding: 10px

Output CSS:

body {
  background-color: blue;
  color: white;
  font-size: 16px;
}

body .header {
  font-size: 2em;
  padding: 10px;
}

3. Perbedaan antara SCSS dan SASS

Berikut adalah perbedaan utama antara SCSS dan SASS:

Fitur SCSS SASS
Sintaks Sintaks seperti CSS, dengan tanda kurung {} dan titik koma ; Sintaks berbasis indentasi tanpa tanda kurung {} dan titik koma ;
Ekstensi File .scss .sass
Fleksibilitas Familiar bagi pengembang yang tahu CSS Lebih sederhana dan bersih untuk beberapa pengembang
Penggunaan Ideal bagi pengembang yang beralih dari CSS Lebih disukai bagi yang mengutamakan kode yang lebih ringkas dan bersih

4. Kapan Menggunakan SCSS?

SCSS adalah pilihan yang baik bagi pengembang yang sudah familiar dengan CSS. Dengan sintaks yang mirip, SCSS memungkinkan pengembang beralih ke SASS dengan mudah dan memanfaatkan fitur-fitur tambahan seperti variabel, mixins, dan nesting.

Kapan menggunakan SCSS:

5. Kapan Menggunakan SASS?

SASS sangat cocok bagi pengembang yang lebih memilih sintaks yang lebih minimalis dan bersih. SASS sering digunakan untuk proyek kecil di mana kebersihan dan keterbacaan kode sangat penting.

Kapan menggunakan SASS:

6. Menggunakan SCSS untuk Styling Layout

Pada praktikum kali ini, kita akan mengubah layout website agar lebih rapi dan menarik menggunakan SCSS. Ikuti langkah-langkah berikut:

6.1. Update File navigation.html

Buka file navigation.html yang ada di folder _includes dan lakukan perubahan sesuai kebutuhan. Contoh kode yang diperbarui bisa terlihat seperti berikut:

<nav>
  <ul>
    <li><a href="/">Home</a></li>
    <li><a href="/about">About</a></li>
    <li><a href="/contact">Contact</a></li>
  </ul>
</nav>

6.2. Update File main.scss

Buka file main.scss dan tambahkan kode SCSS untuk mendesain layout dengan lebih baik:

$primary-color: #3498db;
$font-size: 16px;

body {
  font-family: Arial, sans-serif;
  background-color: #f4f4f4;
  color: #333;
}

nav {
  background-color: $primary-color;
  ul {
    list-style-type: none;
    padding: 0;
  }

  li {
    display: inline;
    margin-right: 20px;

    a {
      color: white;
      text-decoration: none;
    }
  }
}

6.3. Update File default.html

Perbarui file default.html di folder _layouts dengan struktur layout yang baru:

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
  <meta charset="UTF-8">
  <meta name="viewport" content="width=device-
  width, initial-scale=1.0">
  <title>SCSS dan SASS</title>
  <link rel="stylesheet" href="
  /assets/css/main.css">
</head>
</html>

7. Kesimpulan

SCSS dan SASS memberikan fungsionalitas yang sama, tetapi pemilihan antara keduanya bergantung pada preferensi sintaks masing-masing pengembang. SCSS lebih cocok bagi pengembang yang sudah terbiasa dengan CSS, sedangkan SASS lebih minimalis dan cocok bagi mereka yang mengutamakan kode yang lebih ringkas. Keduanya menawarkan fitur-fitur seperti variabel, mixins, dan nesting yang dapat meningkatkan efisiensi dalam menulis CSS.